Tuesday 30 March 2010

FAQ Bisnis Oriflame dan DBC Network


Di bawah ini saya jelaskan FAQ yang berhubungan dengan Sistem Bisnis yang dilakukan oleh d'BC Network.
Memang rada panjang ya penjelasannya,
Saya berusaha menjelaskan bisnis ini secara detil tapi tetap mudah dimengerti.


............FAQ..........

Di sini saya akan menguraikan
beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan
calon distributor (FAQ) yang berhubungan
dengan bisnis Oriflame dan sistem bisnis yang
jaringan d'BC Network lakukan secara online

Bila setelah membaca FAQ ini
ada yang ingin Anda tanyakan,
Anda bisa menghubungi saya di liviapattiasina@gmail.com

Untuk melihat web dBC Network lagi
silahkan klik:
http://berkarirdarirumah.com

Jangan lupa cek bagian berita terbaru yaa,
kalau lagi ada promo, akan diinfokan di sini.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Keuntungannya jadi member, apa saja ya?

A:
*Untuk pakai sendiri dapat harga konsultan
alias keuntungan langsung 30%,
setara dengan diskon 23% dari harga katalog
*Bonus karena mensponsori, sebesar 3% - 21%
(yang disebut sebagai Level ).
*Ada jenjang karir, sebagai predikat kita
dari aktifitas mensponsori.
*Ada hadiah uang (one time) setiap
jenjang karir kita meningkat.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa aja tingkatan level di Oriflame?

A:

*Consultant (3% - 9%)
*Manager (12% - 21%)
*Director (Bila mencapai level 21% selama 6 bulan)
*Gold Director (bila mempunyai dua orang Director
line pertama dalam jaringan Anda)
*Senior Gold Director
*Sapphire Director
*Diamond Director
dstnya

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana mendapat penghasilan dari Oriflame?

A:

1. Melalui keuntungan langsung 30%
atau setara dengan diskon 23% dari harga katalog

2. Melalui PD atau Performance Discount
setiap bulannya dari total penjualan grup anda.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa yang dimaksud dengan BV?

A:
 BV atau Business Volume (setara dengan Rupiah)
adalah Penjualan pada Harga Consultant dikurangi PPN 10%

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa yang dimaksud dengan BP?

A:
 BP atau Business Point adalah
jumlah rasio poin dibandingkan dengan BV. 1 BP = 5000 BV.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: 1 BP itu sama dengan belanja berapa rupiah?

A:

1 BP = 5000BV (setara dengan Rupiah)
Jadi 75BP = 75 x 5000 + Ppn 10%

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apakah merekrut juga mendapat poin?

A: Hanya merekrut tidak ada poinnya.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apabila sebagai upline saya tidak melakukan belanja apapun,
apakah tetap bisa mendapatkan bonus?


A: Untuk level Consultant sampai Senior Manager
Anda harus belanja minimal 75BP.
Untuk level Director anda harus belanja minimal 200BP
agar bisa mendapatkan bonus sesuai level anda.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Sampai turunan berapa saya terus mendapatkan grup poin?


A: Tak terbatas.
(dengan beberapa syarat yang sudah ditentukan oleh Oriflame)

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Kapan saya mendapatkan bonus uang?


A: 
Bila anda mencapai BP tertentu,
otomatis anda mencapai level bonus tertentu.
Nah, ada level yang mendapatkan hadiah langsung berupa uang tunai,
(yaitu mulai dari level Director).

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q:
 Berapa kira-kira bonus yang didapat pada setiap levelnya?


A:
Mempunyai 6 Director dibawah Anda - Diamond Director - bonus 24 - 30 juta (plus cash reward 42 juta)
Mempunyai 4 Director dibawah Anda - Sapphire Director - bonus 15 - 20 juta (plus cash reward  28 juta)
Mempunyai 3 Director dibawah Anda - Senior Gold Director - bonus 9 - 12 juta (plus cash reward 21 juta)
Mempunyai 2 Director dibawah Anda - Gold Director - bonus 7 - 11 juta (plus cash reward 14 juta)
Berada 6x di posisi 21% - Director - bonus 4 - 7 juta (plus cash reward 7 juta)

10.000 poin keatas  - level 21%  - bonus 4 - 7 juta
6.600 - 9.999 poin   - level 18%  - bonus 2,5 - 3 juta
4.000 - 6.599 poin   - level 15%  - bonus 1,5 - 2 juta
2.400 - 3.999 poin   - level 12%  - bonus 750 ribu - 1 juta
1.200 - 2.399 poin    - level 9%   - bonus 350 - 700 ribu
600 - 1.199 poin       - level 6%  - bonus 150 - 300 ribu
200 - 599 poin         - level 3%   - bonus 22 - 60 ribu

Catatan: *Bonus dihitung sesuai pembelanjaan per bulan

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa bonus hanya didapat jika terjadi penjualan barang?


A: Tidak. Anda akan mendapatkan overiding bonus
dari grup / jaringan Anda.

Seandainya Anda seorang Manager (21%),
ketika down.line Anda yang berada di level Manager (12%)
melakukan pembelian barang,
maka Anda akan mendapatkan 21% - 12% = 9% bonus
Jangan lupa,
Anda sendiri tetap harus melakukan pembelian minimal 75BP
(untuk level dibawah Senior Manager)
atau 200BP (untuk level Senior Manager keatas)
untuk dapat mengeluarkan bonus tersebut.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana cara mengumpulkan BP?


A: 
Setiap saat Anda melakukan pembelian barang
baik untuk pemakaian pribadi atau untuk dijual kembali,
Anda telah mengumpulkan BP.
Begitu pula saat jaringanAnda melakukan pembelanjaan.

Jangan lupa, di Oriflame berlaku sistem tutup poin per bulan.
Sehingga, hitungan BP Anda akan kembali nol setiap tanggal 1.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Dimana saya dapat melihat BP dan BV
dari masing-masing produk?


A. Anda bisa melihat di CPL atau Daftar Harga Konsultan (member)
yang terbit setiap bulannya.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apakah group d'BC Network itu?


A:  
Group d'BC Network adalah sekelompok distributor Oriflame
yang menjalankan bisnis ini melalu internet marketing,
dan saling memberikan dukungan antar membernya.
Kebetulan Up*line paling atas d'BCN adalah
Nadia Meutia.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Internet Marketing bagaimana maksudnya?


A: 
Kami memasarkan bisnis dan produk Oriflame melalui internet.
Dengan menggunakan alat-alat marketing
seperti website dan autoresponders,
yang akan membantu Anda mendapatkan
penghasilan tambahan jutaan rupiah tiap bulan.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana cara mendapatkan alat-alat marketing tersebut?


A: Jika Anda bergabung bersama Oriflame
melalui group d'BC Network,
maka Anda akan mendapatkan semua nya itu gratis.
Anda juga akan mendapatkan training dan panduan lengkap
cara-cara menjalankan bisnis ini secara online,
ditambah lagi dengan dukungan para member d'BC Network di forum.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa bisnis ini hanya dijalankan secara online?


A: Tidak. Anda bisa juga menawarkan bisnis ini
kepada teman-teman yang tidak terhubung ke internet.
Oriflame selalu membantu dan mendukung para membernya
dengan memberikan training-training offline setiap minggunya.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Berapa modal awal dan apakah ada biaya bulanan?


A: Untuk menjadi member maka Anda perlu menyiapkan biaya membership Rp. 39,900,- saja dan mengisi Form Membership.
Tidak ada biaya membership bulanan yang harus Anda keluarkan lagi.
yang ada hanya biaya membership tahunan.
Bila Anda ingin meniti karir di Oriflame, Anda hanya butuh mengorder min 75BP setiap bulan untuk menjamin keluarnya bonus dari Oriflame yg dikirim langsung ke rekening kita.
Jadi, hanya dengan modal dan biaya operasional bulanan yang kecil,
Anda sudah dapat memiliki bisnis sendiri :)

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana bila ada klien atau calon downline yang di luar kota?


A:
Anda atau klien Anda berada di luar kota,
kami akan menginformasikan cabang kantor Oriflame yang terdekat.
Anda dapat melakukan pemesanan disana
(termasuk via website, telpon, fax, dan email)
dan mereka bisa melakukan pengantaran dengan dikenai
ongkos kirim yang sesuai.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana cara memulai?


A: Silahkan isi formulir pendaftaran disini
~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa yang akan saya dapatkan saat pertama mendaftar?


A:
Starter Kit Oriflame:
1 buku Consultant Manual, berisi panduan menjual dan merekrut.
1 lembar flyer Welcome Program,
produk gratis yang dapat Anda peroleh dalam waktu 3 bulan
sejak Anda mendaftar.
1 buku Oriflame Skincare Guide, panduan perawatan wajah dan tubuh.
2 buku Katalog Produk.
1 lembar Daftar Harga Konsultan/member (CPL).
1 buku Newsletter, berisi berita-berita terbaru Oriflame.
1 buku Customer Order Booklet, buku nota pesanan konsumen.
1 Colour Chart
1 buku situs V3
Dikemas dalam map cantik Oriflame.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Ok, Jika Anda sudah siap untuk bergabung, segera hubungi saya ya,
di liviapattiasina@gmail.com

saya dan group d'BC Network siap membantu Anda! :)

Cheers!!

Tentang Oriflame dan d'BC Network


d'BC Network diprakarsai oleh Dini Shanti dan Nadia Yuniardo
yang sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis internet.

d'BC Network akan menyediakan training online,
yang berisi step by step bagaimana menjalankan bisnis Oriflame
secara ONLINE.
Para member juga nantinya akan diberikan website gratis
untuk sarana promosi.

Di bawah ini saya lampirkan FAQ yang berhubungan dengan produk.
Memang rada panjang ceritanya, tapi tolong coba luangkan waktu sejenak untuk dibaca..
Saya berusaha menjelaskan bisnis ini
secara detil tapi tetap mudah dimengerti.

Mengapa Oriflame?

Dari segi harga produk-produk Oriflame
bisa masuk ke pasar menengah ke bawah,
jenis produknya juga banyak yang kita pakai sehari-hari,
jadi dengan mengalihkan sebagian belanja bulanan kita
ke produk Oriflame sambil membangun network, 
kita sudah bisa dapat penghasilan tambahan lho
FAQ

Di sini saya akan menguraikan
beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan
calon distributor (FAQ) yang berhubungan
dengan produk-produk dan bisnis Oriflame.

Bila setelah membaca FAQ ini
ada yang ingin Anda tanyakan,
Anda bisa menghubungi saya di liviapattiasina@gmail.com
atau chat melalui YM id: avil_good

Untuk melihat web d'BC Network lagi
silahkan klik:

Jangan lupa cek bagian berita terbaru yaa,
kalau lagi ada promo, akan diinfokan di situ.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa saja produk Oriflame?

A:
 Produk kami adalah aneka kosmetik,
perawatan badan, rambut dan wajah
yang hanya menggunakan bahan-bahan dan saripati alami.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~
Q: Apa yang menjadi kelebihan produk Oriflame
dengan produk lainnya?


A: 
1. Tidak diujicobakan pada hewan.
2. Tidak menggunakan bahan-bahan
dari hewani kecuali beeswax dan lanolin.
3. Penggunaan bahan dan sari pati alami.
4. Dikembangkan di pabrik berteknologi tinggi
dibawah pengawasan mutu dan lingkungan yang ketat.
5. Kemasan dapat didaur ulang dan aman terhadap lingkungan.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Oriflame buatan mana? 

A: Swedia

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apa saja dukungan dari Oriflame?

A: Untuk menjamin kelangsungan bisnis jangka panjang,
Oriflame menyediakan aneka kegiatan
untuk membantu Anda mengembangkan jaringan,
seperti pertemuan mingguan, bulanan,
juga berbagai fasilitas pendukung lain seperti "Starter kit".
Selain itu, anda akan mendapatkan kemudahan melakukan
segala sesuatunya via internet dan fax,
seperti:
- Ada katalog produk online, klik disini
- Melakukan belanja online via http://id.oriflame.com
- Mendaftarkan downline baru via email, fax.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Dimana saya bisa mendapatkan produk-produk Oriflame?

A: Oriflame dipasarkan dengan sistem Multi Level Marketing.
Anda dapat mendapatkan produk ini dengan membeli ke saya.
Tetapi nanti bila Anda telah menjadi member,
Anda bisa belanja sendiri ke aneka kantor cabang Oriflame
yang ada di Indonesia atau melalui website Oriflame
~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana cara membayar pembelian produk?

A:
1. Anda dapat membayar melalui transfer bank ke rekening Oriflame.
2. Anda juga bisa membayar dengan sistem COD (Cash On Delivery).
Jika nanti Anda sudah menjadi member
dan akan belanja sendiri ke kantor cabang,
Anda bisa juga membayar dengan kartu debit dan kartu kredit.
3. Cash saat pembelian di kantor cabang.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Apakah pengiriman ke rumah/kantor dikenakan ongkos kirim?

A: *Pembelanjaan kurang dari Rp. 175,000,-
dikenakan biaya Rp. 6000,-
*Pembelanjaan min Rp. 250,000,- bebas ongkos kirim.
Kurang dari itu kena biaya Rp. 7500,-

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana jika hanya ingin membeli produknya saja?

A: Tidak masalah. Anda bisa membeli produk tanpa menjadi member.
Anda dapat menghubungi saya untuk mendapatkan katalog terbaru.

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Q: Bagaimana cara pemesanan barang?

A:
1. Datang langsung ke kantor cabang Oriflame.
2. Melalui telpon.
3. Melalui fax
4. Pesan online melalui email atau website.
masing-masing kantor cabang dapat dilihat
informasinya di web http://id.oriflame.com

~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~

Ok, Jika Anda sudah siap untuk bergabung, segera klik banner dibawah ini

dbcn,bisnis online,gabung sekarang,horizontal

saya dan d'BC Network siap membantu Anda!


Cheers,
Livia
liviapattiasina@gmail.com

Friday 26 March 2010

Kerja Di Rumah? Pikir Lagi Deh!


OK, sudah baca kan blog saya mengenai asiknya kerja online dari rumah? Itu manisnya... saya mau kasih tau pahitnya nih, hehehe... supaya Anda tahu bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang bisa diraih dengan mudah apabila Anda ingin mendapatkan hasil yang luar biasa. Semua butuh perjuangan dan pengorbanan, ya gak?

Tidak semua orang menganggap masalah dibawah ini sebagai sesuatu yang berat. Tergantung karir apa yang Anda jalani, kepribadian dan keluarga. Tapi kalo sudah tau apa kira-kira yang akan dihadapi, Anda lebih siap menjalaninya. 

Selanjutnya, ini yang saya alami selama bekerja di rumah:


1. Susah memisahkan antara pekerjaan dan rumah

Gimana ga susah? Seperti saat ini saya mengetik diatas tempat tidur sambil menemani suami saya bermain Wii. Jelas aja jadi sulit konsentrasi.. hehe.. Semua yang ada di sekeliling saya menjadi godaan buat saya. Acara TV favorit yang ditayangkan saat waktu kerja, chatting dengan teman, buku novel terbaru, BB, facebook. Atau sebaliknya, saya justru tidak bisa berhenti kerja karena tidak ada yang mengingatkan. Bisa lembur sampai pukul 3 pagi tanpa terasa! Kalo di kantor kan, misalnya, jam 5 sore teng harus pulang kalau ga bisa dimatiin lampu oleh satpam ;p


2. Banyak gangguan

Ya di kantor pun juga banyak gangguan, tapi tidak sepersonal yang saya hadapi di rumah. Kadangkala saat saya sedang berkonsentrasi penuh di depan komputer, tiba-tiba anak saya, Deco, datang dengan wajah memelas, "Mutti, aku lapar..." Huff.... buyar deh konsentrasi. Tapi mau bagaimana.. Masa ga dikasih makan? hehehe... Belum lagi kalau anak-anak saya mulai ribut karena rebutan mainan *sigh*. Jadi mau tidak mau ya harus terbiasa dengan interupsi-interupsi kecil semacam itu. 


3. Terisolasi

Ini yang biasanya dikhawatirkan banyak orang dengan bekerja full-time di rumah. Tidak ada teman ngobrol. Walaupun saya tidak sendirian di rumah, tapi tetap saja butuh teman bicara yang seumuran. Berbicara seharian setiap hari dengan anak kecil bisa membuat beberapa orang frustrasi.


4. Pingin ngemil terus

Setiap kali ingin masuk ke ruang kerja saya pasti harus melewati kulkas di dapur. Di dalamnya penuh dengan makanan kesukaan saya yang kebanyakan, ehm, kurang sehat. Karena mengatur jadwal sendiri, saya pasti punya banyak waktu untuk istirahat. Berhubung anak-anak saya dalam masa pertumbuhan, ngemilnya juga banyak. Beruntung saya diberkahi oleh Tuhan sistem metabolisme yang tinggi hehehe... walaupun makannya banyak tapi tetap ceking ;p Hanya saja dengan makan sembarangan tubuh saya jadi kurang fit dan berenergi. Sepertinya saya harus mengganti cemilan saya dengan yang lebih sehat....

5. Kuantitas waktu vs. waktu berkualitas dengan keluarga

Anak-anak saya tau saya di rumah, tapi mereka sering lupa bahwa ibunya tidak bisa setiap saat diajak bermain. Saya bekerja disaat mereka beristirahat siang dan malam. Tapi sering kali anak-anak saya tidak bisa tidur dan mendatangi saya hanya untuk memamerkan gambar yang baru ia buat tadi atau keberhasilannya menyatukan kepingan puzzle. Walaupun saya bersyukur bahwa saya bisa menyaksikan kejeniusan kecil anak-anak saya setiap saat, tapi hal ini seringkali membuyarkan konsentrasi dan fokus dalam bekerja.


6. Tidak ada jenjang karir dan pengakuan dari masyarakat

Saya adah bos bagi diri sendiri. Tidak ada yang memotivasi, menegur, memuji. Bagi yang terbiasa berkompetisi dengan rekan kerja, kerja di rumah bisa menyebabkan power syndrome. Juga, masyarakat masih menghubungkan identitas diri dengan pekerjaan. Ada rasa bangga ketika orang bertanya, apa pekerjaanmu. 'Saya seorang notaris,' atau 'Saya fashion editor di majalah B,' dan lain sebagainya. Tapi tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata ketika jawabannya "hanya": 'Saya ibu rumah tangga'.


Memang semua tergantung pribadi masing-masing. Bagi yang merasa alasan-alasan diatas sebagai sesuatu yang besar, lebih baik pikir-pikir dulu deh untuk berhenti bekerja dari perusahaan Anda. Kerja di rumah itu tidak gampang. Dibutuhkan niat, disiplin dan motivasi tinggi. 

Tapi kalau saya menganggap bahwa semua pekerjaan ada resikonya bahkan walau "hanya" bekerja di rumah. Masalah sering terganggu dengan rengekan anak tidak saya jadikan beban. Saya berusaha memberi pengertian bahwa saya harus bekerja supaya mereka bisa sekolah, beli mainan baru atau makanan kesukaan mereka. Dan alhamdulillah saya diberkati dengan memiliki anak-anak yang cerdas dan pengertian. 

Juga ketakutan saya akan kesepian karena bekerja sendiri ternyata tidak beralasan. Saya tetap bisa chatting lewat FB, YM, BBM, dll. Seminggu sekali saya menyempatkan diri berkumpul dengan keluarga besar saya dan juga sebulan sekali biasanya saya hang out bersama sahabat-sahabat wanita saya. Semua alasan-alasan diatas malah membuat saya terpacu untuk bisa mengatur jadwal sendiri agar karir dan kehidupan sosial saya seimbang. 

Saya bangga ketika menyebut diri saya seorang ibu rumah tangga dan bekerja di rumah (apalagi kalo gajinya bisa melebihi yang kerja kantoran, hehehe...). Apapun yang Anda lakukan saat ini adalah pilihan hidup Anda. Saya yakin Anda akan melakukan yang terbaik untuk diri Anda dan keluarga. Semua pekerjaan ada resikonya, bukan? Entah bekerja di kantor atau rumah
, be happy with your choice!

Ada yang mau komentar?

Monday 22 March 2010

Asiknya Ibu Yang Bekerja Dari Rumah Secara Online



Sebagian besar teman saya banyak yang (agak) iri karena saya bisa bekerja di rumah secara online. Mereka pikir saya bisa berleha-leha disaat kebanyakan orang terburu-buru memulai aktivitas pagi hari agar tidak terlambat tiba di kantor, bekerja di meja makan sambil menikmati sarapan pagi, atau ber-laptop ria di tempat tidur sambil menonton siaran langsung Academy Awards sementara diluar hujan lebat mengguyur kota BSD. Semuanya memang bener sih hehehe...;p Tapi untuk para freelancer atau yang bisnis di rumah pasti tau kalo sebenarnya pekerjaan kami tidak segampang yang dibayangkan, karena sesungguhnya bekerja di rumah juga menuntut tanggung jawab dan komitmen yang tinggi.

Tuesday 9 March 2010

4 Alasan Kita Menunda Pekerjaan



Beberapa hari ini saya merasa suntuk. Rasanya capek sekali. Mengurus rumah, anak, kerja.. Maklum, sejak dua tahun belakangan saya memang tidak lagi menggunakan jasa Asisten Rumah Tangga karena banyak pertimbangan. Tapi saya dan suami berkomitmen untuk menanggungnya berdua. Pekerjaan rumah kita bagi 50:50. Sebenarnya semua berjalan lancar. Hanya pada saat-saat seperti ini, disaat tubuh tidak fit, rasanya malas banget. Pinginnya di ujung hari, setelah makan malam, saya bisa langsung rebahan di tempat tidur. Tapi apa daya, saya masih harus membereskan meja makan, memandikan anak-anak (anak saya memang mandinya malem, karena selesai mandi mereka langsung nyaman sehingga bisa langsung tidur pulas), membacakan satu bab dongeng, baru deh saya punya waktu untuk diri sendiri yang biasanya dipakai untuk membalas email dari prospek dan berdiskusi dengan para downlines dan uplines lewat YM atau BBM. Kira-kira pukul 10 malam baru deh istirahat. 

Itu normalnya. Beberapa kali yang terjadi adalah sebaliknya. Selesai makan malam, saya malah masuk kamar, nonton TV sampai setengah jam atau keasikan browsing internet, chatting. Sampai akhirnya dengan nada gusar suami saya manggil karena dia udah selesai cuci piring dan buang sampah sementara anak-anak dekil karena belom dimandiin, hehehe.. Kamar main juga masih berantakan. Padahal normalnya sementara saya beresin meja makan, suami cuci piring, anak-anak membereskan mainan mereka. Tapi karena saya menunda tugas saya, yang ada semuanya jadi kacau. Meja makan kotor, anak-anak mandi lebih malam, saya gak sempet bacain dongeng karena udah capek, ga sempet bales imel prospek, tidur juga jadi kemaleman. Belom besok paginya; bangun kesiangan, meja makan masih kotor, mandi buru-buru, anak saya telat sekolah, email dari prospek makin menumpuk karena gak dicicil semalam. Saya tau konsekuensinya, tapi tetep aja saya menunda pekerjaan tersebut. Kenapa? Apakah bagi saya pekerjaan sudah terlalu banyak? Atau karena pekerjaan itu tidak menyenangkan? Ini yang membuat saya berpikir bahwa sepertinya saya tidak sendirian dalam masalah ini.  

Kebiasaan menunda ini bukan hanya berlaku pada ibu rumah tangga yang bekerja di rumah seperti saya, tapi entah itu pegawai kantoran, desainer, sekretaris, bahkan direktur sekalipun punya penyakit ini. Mari kita jawab jujur apa alasan yang menyebabkan kita sering menunda pekerjaan dan cari solusinya.


1. Alasan Pertama: Menunggu Mood Datang Dari Langit

Nah, kalau kita sering menunda pekerjaan, sering tidak disiplin dengan alasan sedang tidak 
mood mau ga mau kita musti mengakui kalau kita ini seorang penunda. Bukan berarti kita ini pemalas, tapi biasanya karena lagi tidak mood, kita sering kali malah mengerjakan tugas-tugas lain yang kurang penting. Yang penting malah belakangan.

Selain itu kondisi lingkungan juga menentukan mood. Bagi yang bekerja kantoran maupun yang di rumah, sebaiknya atur lingkungan kerja kita sebaik mungkin. Lalu buatlah jadwal pekerjaan mana saja yang cenderung akan kita tunda. Buat prioritas, misalnya, dari mulai yang terberat sampai ringan. Atau bisa juga menyusunnya mulai dari yang tenggat waktunya paling dekat sampai yang paling akhir. Jangan menyerah pada mood, karena bahkan seorang pelukis profesional pun tak mau menyalahkan mood saat bekerja. Baginya, disiplin adalah hal mutlak, mood hanya akan menghambat jalannya dalam menciptakan sebuah mahakarya..

2. Pekerjaan Terlalu Banyak Atau Malah Tidak Ada Pekerjaan
Kalau kita memang menunda pekerjaan karena merasa pekerjaan tersebut terlalu banyak, pecahlah pekerjaan tersebut dalam beberapa bagian kecil dan buatlah tenggat waktu pada setiap bagian-bagian tersebut. Apabila satu bagian telah selesai, istirahat sejenak. Setelah itu lanjutkan lagi ke bagian berikutnya. Tapi yang terpenting adalah, lakukan sesuai jadwal, jangan menundanya. 

Nah, bagaimana kalo sebenarnya kita menunda pekerjaan karena tidak punya pekerjaan yang harus dilakukan? Kedengarannya aneh ya? Tapi beberapa orang justru tidak menunda pekerjaan karena banyak hal yang harus dilakukannya. Tapi begitu dia punya banyak waktu luang, dia justru menunda pekerjaan tersebut karena merasa masih punya banyak waktu untuk melakukannya. Kenapa bisa terjadi? Karena orang yang punya banyak waktu luang biasanya cepat bosan dan saat itulah mereka menunda pekerjaannya. 

Yang musti dilakukan orang seperti ini adalah buru-buru memperbaiki sifatnya. Menunda pekerjaan adalah refleksi buruk dari diri kita untuk menghindar dari suatu masalah. Padahal ini akan menambah masalah yang lebih besar di kemudian hari akibat menggunungnya pekerjaan. Masalah akan selalu ada, tidak ada jalan lain selain menghadapinya. You can run but you can't hide, hehe...


3. Bekerja di Bawah Tekanan Membuat Hasil Pekerjaan Lebih Baik

Ini saya khusus membahas tentang pekerjaan
office ya, bukan rumah. Baik untuk yang kerja kantoran maupun independent alias kerja sendiri, deadline adalah makanan sehari-hari. Memang ada beberapa tipe orang yang butuh ‘pressure’ supaya kinerjanya terpacu, sehingga bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas. Tapi kalo ini yang kita lakukan, berarti kita sudah menyia-nyiakan satu hal yang berharga dan tidak bisa kita peroleh kembali, yaitu WAKTU. 

Kalo saya dulu dengan sombongnya bilang kalo saya lebih senang bekerja menjelang deadline karena saya merasa kerja dibawah tekanan membuat saya menjadi lebih kreatif dan bekerja lebih cepat dari biasanya. Tapi apa iya hasilnya bisa optimal? Jelas saja kita akan kerja lebih cepat, gimana ngga, waktunya kan terbatas. Lagipula kita pasti sudah tidak sempat lagi untuk melakukan perbaikan atas hasil kerja kita. Dengan kata lain, hasil akhir pekerjaan tersebut sebenarnya bukanlah karya terbaik kita. 

Solusinya, ciptakan tenggat waktu sendiri. Dengan menetapkan tenggat waktu yang kita buat sendiri, kita jadi punya banyak waktu untuk mengerjakan tugas tersebut dengan baik, bahkan mendiskusikannya dengan rekan kerja atau orang terpercaya jika ternyata ada masalah saat mengerjakannya. Penetapan deadline ini juga bisa membuat kita untuk tetap termotivasi hingga deadline yang sebenarnya berlaku. 

Kita juga bisa memberikan "penghargaan" pada diri kita apabila berhasil menyelesaikan deadline-deadline kecil yang kita buat tadi. Ga usah muluk-muluk, penghargaan itu bisa berupa secangkir kopi hangat, chatting dengan sahabat di YM selama 15 menit, atau main Wii dengan anak selama setengah jam. Sebaliknya, kalo kita tidak memenuhi target, maka hukumlah diri sendiri. Silahkan cari sendiri apa hukuman yang tepat supaya kita jera (Kalo saya, menyetrika tiga baju... huaaaaa...!) 


4. Takut Gagal

Biasanya ini alasan yang populer kalo kita dihadapkan dengan tugas yang cukup susah dan berat. Kebanyakan orang menundanya sampai punya cukup keberanian untuk menyelesaikannya. Kenapa? Karena mereka takut sudah repot-repot mengerjakannya tapi malah gagal. 

Ingat, bahwa kesuksesan datang dari kegagalan. Orang bilang, kegagalan adalah ‘pelajaran kecil’ untuk menyambut kesuksesan yang lebih besar. Dengan gagal, kita bisa tau apa yang salah dan apa yang harus diperbaiki di kemudian hari, jadi kita bisa lebih siap dalam melakukannya nanti—dan berhasil.

Salah satu contoh; meski tahu bahwa
online business bisa memberikan pemasukan yang menggiurkan ke kantong kita, bahkan sudah terbukti, tapi ada saja alasan orang yang enggan memulainya, padahal mereka kepingin sekali. Alasannya, takut tidak bisa bagi waktu dengan kerjaan kantor, capek seharian depan komputer ditambah pulang kantor masa liat komputer lagi, menganggap online business itu susah, berat, ribet, gaptek, ga punya akses internet, dan lain-lain. Akhirnya mimpi tinggal lah mimpi... Bagaimana tau kita akan gagal? Coba saja belum. Kita tidak akan pernah tau kekuatan apa yang tersembunyi dalam diri kita apabila kita tidak mengasahnya. Sifat takut akan kegagalan sebelum mencoba akan menjamin karir apapun yang kita geluti pasti akan mati muda atau jalan di tempat.

Untuk bisa nerima kegagalan, kita harus belajar nerima penolakan. Gimana cara kita supaya terlatih menerima penolakan? Ya pastinya dengan terus-menerus mencoba melakukannya. Dalam hal pekerjaan, penolakan itu adalah hal yang wajar, kok. Lagipula, masih ada kemungkinan kita sukses pada langkah berikutnya.

Kalo kita tidak menyukai kegagalan, coba deh rayakan setiap keberhasilan, baik kecil atau besar. Ini akan membantu kita meningkatkan kinerja dan memicu semangat kita untuk berusaha.
 
Menunda memang biasa kita lakukan, seperti kasus saya diatas, dan kelihatannya sepele. Ada kalanya kita memang jenuh dengan rutinitas sehari-hari, karena hidup teratur kadang-kadang membosankan juga ya, hehehe... Tapi saya mencoba untuk tetap fokus pada rencana semula. Menunda pekerjaan sama juga dengan menunda kesuksesan. Jadi setiap kali tergoda untuk menunda pekerjaan, baca kembali tips diatas untuk terus menyelesaikan pekerjaan yang sedang ditekuni. Ada yang mau komentar? :)

-ilustrasi: TPG images-