Tuesday 16 November 2010

Buatlah Waktu Untuk Diri Sendiri




Apabila Anda adalah seorang ibu bekerja dengan dua orang anak seperti saya, pasti rasanya sulit sekali mencari waktu untuk diri sendiri alias "me time". Hari demi hari berlalu begitu saja semudah menjentikkan jari. Antara mengurus keluarga dan bekerja. Alhamdulillah saya punya kemewahan untuk bekerja di rumah jadi saya tidak sepusing wanita bekerja lainnya yang masih harus bergelut melawan lalu lintas Jakarta yang amit-amit macetnya sekarang ini. 


Tapi walau demikian, rasanya masih aja kurang waktu untuk diri sendiri. 24 jam sehari itu terasa ga cukup, ya ngga? Hidup rasanya seperti dikejar setan. Contohnya saya; rutinitas saya dari pagi sampai siang itu bener-bener penuh dengan urusan anak-anak dan suami serta rumah. Antar-jemput, belanja makanan untuk hari ini, laundry, dll. Setelah makan siang baru deh saya bisa memulai kerja online saya yang biasanya memakan waktu sekitar 4 jam sehari. Itu pun masih diselingi "gangguan-gangguan" kecil seperti terima telfon, sms, bbm, chat, anak-anak saya yang ribut karena berebut mainan, dll. 

Dan itu belum berakhir, karena menjelang sore, saya sudah harus memasak dinner buat sekeluarga, dan disibukkan lagi dengan mengurus anak-anak dan merapikan rumah sedikit menjelang tidur. Setelah semua selesai, baru deh saya bisa rileks sedikit dengan mandi air hangat lalu bersiap-siap tidur. Belum lagi mulai bulan depan Katja akan memulai les Kumon sebagai tambahan dan mungkin juga les renang (kalo badai di Jakarta sudah mereda ;p). Beruntung saya dan suami sepakat menyewa jasa asisten RT yang pulang-pergi untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang berat-berat seperti ngepel, nyapu dan sebagainya. Satu masalah terselesaikan lah paling gak! ;)

Dalam rutinitas sehari-hari yang padat seperti ini, darimana saya bisa memiliki waktu untuk diri sendiri? Intinya, saya tidak mau menjadi budak waktu. Dan saya yakin Anda pun demikian. Saya ingin menikmati detik demi detik hidup saya yang sempurna ini dengan anak-anak saya yang manis, suami yang baik hati, keluarga besar saya yang hebat dan teman-teman tercinta.

Mau tau tips saya bagaimana mencari waktu buat diri sendiri dalam 24 jam sehari? 



Step 1
Berhenti sejenak
Pikirkan kenapa Anda kepingin punya extra waktu untuk diri sendiri. Karena Anda akan lebih termotivasi seandainya punya target yang spesifik. 

Buat wish list. Tulis semua aktifitas yang ingin Anda lakukan, tapi ga pernah sempat. Terserah - boleh sesuatu yang bisa membuat Anda senang, santai, waras, atau ketiganya. Setelah itu, buat prioritas mana yang paling dulu ingin Anda lakukan, lalu fokus pada satu atau dua kegiatan. Kalo wish list saya saat ini bila punya waktu luang adalah: ingin pijat luluran, punya extra waktu untuk olahraga, tidur sedikit lebih lama, nonton dvd tanpa ada yang mengganggu ;)

Sekarang catat bagaimana Anda melewati hari-hari Anda selama ini. Gak perlu dimulai dengan kata, "Dear Diary..... hehehe... buat aja sebuah diary singkat, misalnya: 
6.30 - bangun, mandi. 
7.45 - berangkat kantor, drop anak di rumah mertua. 
9.00 - makan pagi di kantor, dst. 
Isinya gak usah terlalu detil tapi paling gak di penghujung hari Anda bisa meninjau kembali apa saja yang sudah Anda lakukan seharian. Mungkin Anda akan terkejut menyadari betapa sedikitnya waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai. Pertanyaannya, apakah Anda sudah menghabiskan waktu pada hal-hal yang tepat?



Step 2
Korbankan apa yang Anda bisa
Menurut studi, mendedikasikan waktu untuk sesuatu yang kita cintai justru membuat kita lebih siap menghadapi tantangan sehari hari. Supaya menjadi lebih kreatif dan produktif, kita harus meluangkan waktu untuk rekreasi dan relaksasi. Tanpa itu, bisa merusak motivasi yang akhirnya membuat kita sering mencari alasan untuk menunda pekerjaan


Untuk mencari bagaimana cara mendapatkan waktu luang, lihat diary Anda sekali lagi, dan tanyakan pada diri Anda:

Pekerjaan rumah apa yang bisa didelegasikan? Hmm... anak saya yang masih 3 tahun tentunya belom bisa disuruh cuci piring ya, hehe... tapi dia sudah bisa lho membawa piring kotornya sendiri ke dapur. Dengan begini saya telah mendelegasikan tugas pada anak saya sekaligus mengajarkan tanggung jawab. Bila Anda merasa semua pekerjaan rumah dibebankan pada Anda, bagilah tugas dengan pasangan juga pada anak-anak Anda. 

Bantuan apa yang bisa saya dapatkan dari luar? Membersihkan rumah pastinya ya, tapi juga pikirkan sesuatu seperti mengajarkan anak Anda matematika dan bermain piano, misalnya. Anda mungkin luar biasa di dua bidang tadi, tapi dengan kegiatan yang menggunung, apakah Anda sanggup melakukannya? Cukup sabarkah Anda mengajari si kecil? Apakah tidak sebaiknya Anda mencari bantuan dari luar seperti les tambahan dengan guru handal? Sebelum Anda mengeluh masalah biaya, tinjau kembali keuangan Anda. Biasanya selalu ada jalan untuk mengalokasikan kembali pemasukan. Menurut Timothy Ferriss, seorang ahli dalam time-management, untuk menghitung berapa uang yang harus dikeluarkan per jam, hilangkan tiga digit dari pemasukan Anda dalam setahun, lalu bagi setengah. Misalnya Anda menghasilkan Rp.120.000.000,-/tahun, berarti upah per jam Anda adalah Rp.60.000/jam. Kalo Anda membutuhkan tiga jam untuk membersihkan rumah dalam seminggu, artinya Rp.180.000,- uang yang sebaiknya Anda keluarkan ;)

Pekerjaan apa yang tidak terlalu penting? Ketika Anda melakukan sesuatu yang tidak urgent, seperti menggosok cangkir keramik putih Anda dari noda teh..... Stop. Sayang sekali bila waktu terbuang percuma hanya karena Anda ingin orang lain mengagumi peralatan makan Anda terlihat cling. Kecuali memang itu masuk dalam wish list Anda, maka sebaiknya fokus pada pekerjaan yang lebih penting.


Gangguan apa saja yang bisa saya kurangi atau hilangkan? 
- Tutup pintu ruangan Anda. Disaat Anda mengerjakan sesuatu, orang disekitar harus tau bahwa Anda sedang tidak bisa diganggu.


- Di kantor, cek email Anda dua kali sehari -- pukul 12 siang dan pukul 4 sore. Menurut Ferriss, di jam-jam inilah biasanya kita mendapatkan balasan dari email yang kita kirim sebelumnya.


- Di rumah, jangan terlalu sering mengecek Blackberry ;p


- Kalo nonton TV, tontonlah acara favorit Anda. Lalu matikan. Percaya deh, berjam-jam nonton TV (apalagi sinetron, infotainment) gak akan bisa membuat kita bahagia dibandingkan kegiatan berinteraksi dengan orang lain, seperti, makan malam bersama anak-anak, kencan dengan pasangan, jalan-jalan ke puncak dengan keluarga besar.




Step 3
Atur ulang jadwal Anda
Nah, sekarang setelah akhirnyaaaa punya waktu luang, mari kita putuskan apa yang akan kita lakukan :)


Tentukan satu atau dua "kewajiban yang tidak bisa diganggu gugat" dan barulah buat jadwal sehari-hari diluar itu.
Contoh kegiatan yang tidak bisa diganggu gugat itu, misalnya: tidur delapan jam, olahraga dua jam per minggu, atau satu malam bersenang-senang.


Buat "to-do" list setiap hari. Boleh di notebook Anda, post-it note, kartu, atau Blackberry Anda. Catatan tersebut akan memaksa kita untuk fokus pada hal-hal penting. Hanya tulis apa yang Anda anggap realistis (tiga sampai lima aktifitas) dan bisa diselesaikan dalam satu hari. 


Lakukan tugas yang tercepat dan termudah terlebih dahulu.
Dengan mencoret salah satu aktifitas dari daftar Anda dapat menimbulkan perasaan lega bahwa satu tugas terselesaikan.


Lakukan tugas yang "terberat" berikutnya.
Misalnya mengetik email panjang buat teman lama yang tinggal di luar negeri. Atau membersihkan meja kerja Anda yang sudah tidak beraturan.


Tinjau kembali setiap hari Jumat.
Pada hari Jumat sore biasanya saya menyisihkan waktu sekitar setengah jam untuk meninjau apa yang telah saya capai, baik itu secara personal maupun profesional. Setelah itu saya mulai membuat wish list lagi untuk minggu berikutnya. Ini mengingatkan saya apa yang terpenting dalam hidup saya. Juga dengan begini, saya sadar bahwa saya hanyalah manusia biasa yang tidak mungkin bisa mengerjakan semuanya sekaligus. Ketika kita berpikir realistis dengan kemampuan yang kita miliki, kita akan merasa lebih bahagia. Dan itu yang terpenting :)



No comments: