Tuesday 28 September 2010

Kenapa Yang Kaya Semakin Kaya, Yang Miskin Semakin Miskin?

Tau gak kenapa banyak orang kaya semakin kaya, yang kelas menengah teteuup aja di level itu, dan yang ada di level miskin semakin miskin?


Perhatiin deh, mereka yang kaya akan semakin kaya karena semakin besar penghasilan mereka, akan mereka investasikan ke dalam aset seperti saham yang menghasilkan dividen, membangun ruko untuk disewakan atau kost-kostan, berinvestasi di properti, bisnis sembako, dan sebagainya.

Mereka ini menunda kesenangan dan biasanya menjalani gaya hidup yang sama. Mereka baru akan bersenang-senang dari uang yang dihasilkan oleh aset-aset mereka itu. Dan saat penghasilan mereka bertambah besar, akan mereka investasikan lagi kedalam aset-aset tadi, sehingga mereka terus bertambah kaya.

Trus bagaimana mereka yang berada di level menengah? Kenapa kok rasanya ga pernah naik "derajatnya"? Disitu-situ teruuus aja...

Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka mereka akan menggunakan kelebihan uang tersebut untuk mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih mahal, televisi LCD yang terbaru dan tercanggih, computer yang lebih modern, kolam renang berukuran besar di kebun belakang, dan sebagainya.

Orang menengah ini boleh aja mempunyai rumah besar dan mobil bagus, tapi mereka tidak mempunyai passive income sama sekali. Seumur hidupnya mereka akan terus menjadi budak uang karena menghabiskan tenaganya sampai akhir hayatnya untuk membayar cicilan ini itu.

Trus, gimana dengan kaum miskin? Orang yang punya cara berpikir seperti orang miskin, mau punya penghasilan berapa pun pasti larinya akan ke pengeluaran. Begitu penghasilan mereka bertambah, mereka akan langsung beli telefon genggam baru, beli jam tangan yang bagus, beli baju mahal, liburan mewah, ikut asuransi yang tidak perlu, dan lain-lain. Sehingga setiap bulan saldo di bank selalu minus, kartu kreditnya over limit, dikejar-kejar debt collector udah jadi makanan sehari-hari. Orang-orang semacam ini bisa ditebak, di hari tuanya mereka pasti merepotkan sanak saudara untuk biaya hidup sehari-harinya karena lubang yang mereka gali saat muda dulu.

Jadi, kira-kira ada digolongan manakah Anda? ;)


Sumber: www.dunia-wirausaha.com

Ilustrasi: TPG Images

2 comments:

Tiara Aryani said...

OMG Mutti...this sounds really familiar...oh, wait...nyindir gue yaa?...*ROTL*...j/k

Livia said...

wahahahahha
jangan kuatir mama, gw sendiri juga masi ada di golongan itu. Kepengen banget uprade compi jadi iMac padahal gak perlu-perlu amat wkwkwkwkwk ;ppp